JAKARTA – Tak hanya manusia, hewan rupanya juga cepat. Tentu saja, manusia bukan satu-satunya spesies yang berpuasa, baik untuk tujuan ideologis sebagai bentuk ibadah atau karena alasan lain, seperti manfaat kesehatan atau hubungan sosial.
Hewan dari kelompok taksonomi yang berbeda, mulai dari serangga hingga mamalia, memiliki perilaku yang sama, yaitu berpuasa untuk tujuan yang berbeda.
Puasa berarti menahan diri. Dengan kata lain, tidak makan, tidak minum, dan menjalankan pantangan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Bisa dari matahari terbit hingga terbenam atau daerah lainnya.
Setiap hewan mempunyai siklus cepatnya masing-masing dan waktu yang berbeda-beda. Beberapa hewan berpuasa selama berhari-hari atau berbulan-bulan. Sedikit kegembiraan atau tidur di musim panas. Hal ini dilakukan karena kurang makan dan mencegah dehidrasi.
Hewan yang bergerak cepat antara lain buaya, ular, katak, lalat, siput, siput, keong, kepiting, dan siput darat. Mereka juga berpuasa dalam jangka waktu yang berbeda-beda, dari satu hari hingga enam tahun, seperti siput darat. Mereka berpuasa karena alasan yang berbeda. Hewan-hewan ini bisa kelaparan dan haus selama berbulan-bulan.
Gajah, kucing, dan anjing berpuasa saat terluka parah, kuda dan sapi berpuasa saat mati. Laba-laba dan lebah cepat beradaptasi saat masih bayi. Pertapa, penguin, angsa, walrus, dan anjing laut dengan cepat meningkatkan kualitas sperma dan sel telur mereka untuk menghasilkan anak yang sehat.
Hewan lain berpuasa dalam kondisi tertentu. Ular akan cepat makan makanan dan obat-obatan di ususnya, apalagi jika makanannya lebih banyak. Karena ular membutuhkan waktu lama untuk mencerna makanannya. Mereka berpuasa selama 2 hingga 3 minggu. Saat berpuasa, ular tidak bekerja dan bersembunyi.
Terkadang berkurang. Puasa membantu transformasi kulit. Peningkatan suhu akibat puasa membantu menguranginya. Pada titik ini ular akan ‘diam’ dan tidak agresif.
Untuk lebih jelasnya, dirangkum dari berbagai sumber, hingga Minggu (17/3/2024), berikut tujuan hewan rewel: 1. Adaptasi terhadap lingkungan
Hewan seperti beruang dan kelelawar berhibernasi di musim dingin atau musim kemarau untuk menghemat energi saat makanan langka. Lemak tubuh disimpan saat makan dan dimetabolisme saat puasa untuk menghasilkan energi. Dalam hibernasi, beberapa hewan tidur selama berbulan-bulan selama musim dingin. Hibernasi mengurangi suhu tubuh hewan sebesar 1 derajat di atas suhu lingkungan, detak jantung hingga 2%, dan konsumsi oksigen hingga 3%.
Burung dan kelelawar juga mempercepat migrasi jarak jauh untuk mengurangi berat badan dan mengoptimalkan penggunaan cadangan energi.
2. Penghancuran dan regenerasi sel
Puasa memicu autophagy, yaitu proses seluler yang membersihkan sel-sel rusak dan mendaur ulang komponen seluler. Ini dapat membantu regenerasi jaringan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Menurut NCBI, kelaparan dapat meningkatkan produksi protein heat shock factor 1 (HSF1), yang melindungi sel dari stres dan kerusakan.
3. Pelestarian diri dan reproduksi
Beberapa hewan, seperti lalat buah, bereaksi cepat ketika terkena racun atau patogen untuk meningkatkan respon imun tubuh. Beberapa serangga betina juga berganti kulit dengan cepat setelah sanggama untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik untuk perkembangan telur.
4. Siklus hidup dan perkembangan
Banyak hewan, seperti kupu-kupu dan ngengat, berpuasa selama tahap kepompong (kepompong) untuk transisi dari larva ke dewasa. Puasa dapat menyebabkan perubahan hormonal dan perubahan yang diperlukan untuk perkembangan dan diferensiasi sel pada tahap penting siklus hidup hewan. Penting untuk dicatat bahwa penelitian puasa pada hewan masih terus berkembang. Metode dan manfaat bervariasi menurut spesies dan konteks fisiologis.